Thursday, November 8, 2007

Dokter Khitan

Baru beberapa lewat hari kembai kepada kesucian, Idul Fitri., yang seharusnya, atau tepatnya biasanya, dilalui dengan penuh kegembiraan dan kebahagiaan, namun yang terjadi malah sebaliknya. Berita duka datang tadi pagi, 16 Oktober 2007 (4/5 Syawal 1428H), sekitar jam 10-an. Seorang yang pernah berjasa terhadap saya dan keluarga saya, dan mungkin terhadap banyak orang, harus merasakan sunnatullah, meningal dunia atau tepatnya kembali kepadaNya diusiannya yang ke-68 tahun.

INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI”UUN

Sesungguhnya kita adalah milkNya dan sesungguhnya kita akan kembali kepadaNya.

Eddy Enggu adalah namanya, atau biasa disapa dengan ‘Panggu’ (Pak Enggu). Beliau adalah seorang dokter. Sebetulnya title ini juga tidak pernah terbuktikan oleh kertas yang ter-legalisir atau biasa di sebut ijazah, namun entah darimana kemampuannya serta izinnya ia bisa buka praktek di sekitar rumah. Tapi yang jelas orang-orang di kampung saya sudah sangat percaya dengan kepandaiannya. Sebetulnya beliau lebih dikenal sebagai “tukang sunat” di kampung saya, apalagi oleh kalangan anak-anak disekitar rumah. Karena beliau lebih sering didatangi oleh para orang tua yang anaknya ingin dikhitan.

Kenapa saya katakan ia sangat berjasa terhadap saya dan keluarga saya, karena beliaulah yang telah membantu menunaikan kewajiban saya, KHITAN. Khitan adalah salah satu kewajiban dalam agama Islam. Beliau adalah salah satu orang yang telah menyempurnakan keberagamaan saya. Beliau adalah salah satu orang yang telah menggugurkan salah satu kewajiban saya sebagai manusia beragama.

Terima kasih Panggu. Selamat jalan Panggu. Semoga engkau bersama amalmu dalam setiap pertanyaan akhiratmu tentang duniamu…

No comments: