Thursday, November 8, 2007

PSSI: Sebuah Representasi Politik Negeri

“Saya tak habis pikir dengan PSSI, Bang!” saya memulai pembicaraan.

“Masalah ketuanya?” Ivan langsung menebak dengan sebuah pertanyaan.

“Iya! Saya masih tidak bisa mengerti dengan pengurusnya.”

“Kenapa memangnya?”

“Loh, bukannya ketuanya sudah di vonis bersalah? Kenapa masih dijadikan atau dipertahankan menjadi ketua?”

“Mungkin…, memang ia masih dipandang pantas untuk memimpin PSSI.”

“Pantas apanya? Wong kriminalis ko’ masih dipilih dan dipertahankan untuk menjadi pimpinan.”

“Apa salahnya seorang kriminalis diangkat menjadi pemimpin?”

“Ya salah dong! Seharusnya seorang pemimpin itu menjadi panutan yang baik. bukan memberi contoh yang buruk. Kriminalis itu kan suatu keburukan. Dan itu jelas, tak pantas untuk dijadikan panutan.”

“Mungkin memang itu wajah politik Indonesia, Id.”

“Maksud sampeyan apa, Bang?”

“Masih mengedepankan jiwa ‘teman atau lawan’ dalam berpolitik! Bukan mendahulukan jiwa ‘kepentingan masyarakat’ dalam tindakan politiknya.”

No comments: