Thursday, March 8, 2007

Banjir Jakarta : Lantai Kehidupan

Minggu pagi, saat itu, di daerah Rawajati, Kalibata, banjir sudah menutupi dada orang dewasa. Bahkan media telah mengklaim air sudah setinggi 4 m. pagi itu suasana di sana tidak begitu ramai. Saya yang sengaja datang ke sana karena ingin melihat dan membuktikan berita di media, tiba sekitar jam 7 pagi. Sampai di jalan Dewi Sartika saya melihat seorang perempuan tua kumuh, sepertinya seorang pemulung, nekad menceburkan diri ke sisi genangan air. Dia nampak memegang kantongan besar. Saya lalu mencoba mendekatinya.

“Sedang apa, Bu?” saya bertanya sedikit berteriak karena saya tidak barenai turun ke air. Saya agak khawatir sebenarnya melihat ibu tua itu. Namun nampaknya ibu tua itu begitu serius seperti mencari sesuatu.

“ngga, Nak” ibu itu nampaknya ingin kembali ke tempat yang tidak digenangi air.
“marih saya bantu, Bu..”
“makasih, Nak”
“Ibu sedang apa?” saya mencoba mencari jawaban yang belum saya dapatkan.
“cari sesuatu yang bisa buat makan, nak”
“lho, memangnya ada apa di sana , Bu”
“banyak barang-barang yang bisa diambil, nak” ibu itu sambil melihatkan kepada saya barang-barang yang telah ia dapati.

Saya sedikit terkejut ketika saya melihat isi dari kantongan yang ibu tua itu bawa. Barang-barang rumah tangga dan sedikit pakaian nampaknya sudah berhasil didapati oleh ibu tua itu.

“wah dapat banyak nih bu?”
“alhamdulillah, nak” ibu itu tersenyum lebar dan kemudian meneruskan bicaranya, “kalau terus banjir begini pasti banyak barang-barang yang hanyut”.

Saya sedikit terperanjat atas jawaban ibu tua itu. Suatu fenomena yang ironis memang. Tapi saya tidak tahu apakah suatu yang ironis itu sesuai dengan keadaan ini. Di dalam hati saya Cuma sedikit bergumam ibu itu sepertinya mensyukuri banjir yang terjadi di jakarta . Memang hidup itu seperti roda berputar. kesedihan seseorang belum tentu juga menjadi kesedihan pula bagi orang lain.

“O..gitu, selamat deh, Bu. Mudah-mudahan ini berkah buat ibu”
“makasih, Nak”
“saya permisi, Bu”

Lalu saya pergi ke arah sebaliknya menuju Kampung Melayu untuk melihat banjir di sana .

No comments: